“Tidak ada Tuhan Yang lebih tinggi
dari kebenaran”
M.K.Gandhi
Kebenaran secara umum bersifat relatif, relatif karena setiap
orang memiliki persepsi sendiri tentang kebenaran itu. Benar menurut seseorang
belum tentu benar menurut orang lain. Lalu kenapa kebenaran itu bisa relatif,
yang membuatnya relatif adalah pikiran. Pikirann dan kapasitas seseorang dengan
orang lain tentu berbeda, perbedaan ini menjadikan obyek dari pikiran itu
menjadi berbeda pula.
Pada dasarnya kebenaran itu sifatnya konstan dan tetap tidak
berubah, statis, yang berubah adalah subyek kebenaran itu sendiri. kebenaran
juga tidak membutuhkan persepsi orang lain atau juga kebenaran tidak
membutuhkan pengakuan dari apapun dan dari siapapun. kenapa? karena kebenaran
tidak akan berubah meski dunia di hancurkan sekalipun. seperti mawar yang akan
tetap wangi meski namnaya di ganti atau seluruh isi dunia mengklaim bahwa wangi
mawar adalah busuk. Matahari meski di sebut atau di akui apa saja atau bahkan
tidak di akui sama sekalipun, akan tetap bersinar. itulah sifat kebenaran dan
itulah kebenaran.
Kebenaran di lihat dari tangga atau tingkatan dimana
kebenaran itu bisa di pahami oleh individu, dapat di bagi menjadi empat (4)
jenis kebenaran, apa saja?
Kebenaran Umum, kebenaran umum adalah jenis
kebenaran yang dapat di terima oleh umum, merupakan hasil dari kesepakatan
bersama yang tak tertulis namun bersifat natural, hasil dari fikiran manusia
dalam rangka pemuasannya dalam hal identifikasi obyek. sebagai contoh kebenaran
umum adalah, warna. kenapa warna putih di beri nama warna putih? karena itu
merupakan kespekatan umum, masyarakat dunia selama ini tidak ada yang protes
kan? kanapa putih di sebut putih, begitu juga dengan yang lainnya. Siang dan
malam, siapa yang pernah protes? knapa malam tidak beri saja nama siang dan
begitu juga sebaliknya? itulah kebenaran umum. kebenaran yang tidak diragukan
lagi secara umum dan dapat di terima oleh setiap lapisan masyarakat dengann
segala keanekaragamannya. tanpa kecuali.
Kebenaran ilmu, kebenaran ilmu adalah kebanaran
yang ada pada koridor ilmu pengetahuan dan science. Kebenaran ilmu merupakan
kebenaran dari hasil kemampuan manusia tidak hanya melalui fikiran akan tetapi
juga penemuan, trial and eror, dan metode metode ilmu yang lainnya. contoh; 2+2
= 4, setiap orang mempelajari ilmu berhitung atau matematika akan mengetahui
kebenaran ini. teory heliosentris dimana matahari yang menjadi pusat tata surya
yang di kemukan oleh ilmuwan galileo galilei, merupak contoh kebenaran ilmu.
Kebenaran Filsafat, kebenaran filsafat adalah kebenaran
yang muncul dari proses berfikir dan menelaah, melalui logika atau bukan
mengenai suatu obyek secara mendalam. kebenaran ini identik dengan pertanyaan
yang berkesinambungan hingga pada akhirnya tidak ada lagi muncul pertanyaan.
filsafat adalah sebuah cara untuk memperoleh kebanran dengan melakukan
penyelidikan secara sangat mendalam, sehingga di peroleh kebanran yang di
anggap paling benar. sebagai contoh apakah Tuhan ada,? kebenarannya adalah Tuhan
dari sisi etika adalah eksis (ada) Tuahanlah yang menciptakan alam semesta
beserta isinya. Tuhan di kenal dengan banyak nama, ada Hyang Widhi,Yesus, Allah
dan Budha. sedangkan menurut filsafat Hindu(Vedanta advaita) Tuhan itu kosong,
tidak ada. Wujud Tuhan hanya bentuk dualitas yang di hasil dari pikiran manusia
yang terbatas, dan masih di selimuti oleh debu maya. sesorang bisa menyadari
kebanaran ini dengan latihan spritual dan disiplin yang bagus, serta meditasi.
Kebenaran Agama, kebenaran agama adalah kebenaran
yang di peroleh dari kitab suci atau dari Guru spirtual. kecendrungan dari
kebenaran agama adalah sifatnya yang dogma,yang memaksa. apa yang di tulis
dalam kitab suci dan apa yang di sampaikan oleh orang suci atau guru yang
sumbernya dari kitab suci maka kebenaran itulah yang benar, tidak ada yang
lainnya. jika bahkan di langgar akan di kenai dengan sanksi sosial. sebagai
contoh kebenaran atau ajaran yang di tuliskan dalam kitab suci Al-Qur’an.
Kebanarannya merupakan sebuah dogma. jika umat islam yang melenceng dari apa
yang di tuliskan dalam kitab suci, maka mereka akan mendapat sanksi, atau di
anggap musrik atau murtad. Demikian juga dari Agama –agama rumpun Yahudi.
sedangkan dalam Hindu sendiri, kebenaran dalam kitab suci
veda, merupakan suatu pedoman, merupakan suatu sistem filsafat yang sifatnya
demokratis. jika seorang hindu tidak mengakui adanya Tuhan, tidak ada yang akan
mengatakan mereka murtad, kenapa?
pertama hindu adalah agama dengan demokrasi yang tinggi, jadi
setiap pemeluknya memiliki kebebasan secara mutlak dalam hal percaya atau tidak
pada ajaran kitab suci. yang kedua dalam hindu mempercayai hukum karma phala,
dimana konsep hukum ini adalah siapa yang berbuat dia yang menerima hasilnya,dan apapun yang di
lakukan maka itu juga yang akan di terima oleh yang bersangkutan. dan yang
terakhir kenapa seorang hindu tidak di murtad bahkan ketika tidak memparcayai
Tuhan, itu karena hindu memiliki sisitem filsafat yang tinggi tentang Tuhan,
dan bahkan dalam Kitab suci Bhagavad Gita di jelaskan bahkan apapun yang
sesorang puja sebanarnya mereka memuja Tuhan. jika sesorang tidak mengakui eksistensi
Tuhan, sebanarnya itulah salah satu wujud pengakuan adanya Tuhan. itulah
kebenaran yang di pahami dari tangga agama, dan demikianlah sifat kebenaran
tersebut.
seseorang yang bijak tidak akan pernah berdebat dengan
masalah kebenaran, kerena ia melihat kebenaran secara keseluruhan, bukan
permukaannya semata. sesorang yang hanya melihat kebenaran dari luar atau tidak
secara mendasar dan secara keseluruhan cendrung di liputi ego, seseorang itu akan
merasa memiliki kebenaran itu, dan merasa paling benar. padahal kebenaran tidak
pernah menjadi milik siapapun juga, dan ketika seseorang merasa benar tidak
lantas menjadikannya benar- benar BENAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar