Sabtu, 11 Oktober 2014

Kekasih Abadi



Siang dan malam adakah bedanya?
Pagi hinggap menggendong siang menuju senja
Kala mentari tertelan cakrawala hingga lembayung merona
Malam menghampiri membawa tawaran sejuta mimpi
Mimpi yang tak ubahnya seperti kenyataan
Hingga terlalu banyak pikiran yang mencintai mimpi
Hingga lupa dengan kenyataan yang tak beda jua layaknya mimpi
Jika dalam kenyataan benci selalu memburu hal buruk
Dalam mimpi pun kebaikan selalu di elukan
Lalu apa bedanya?
Mimpi memberikan baik dan buruk, hingga mentari membuka mata
Dan kenyataan hingga mentari menutup mata.

Tarian Cinta

Aku mengeliat bersama rasaku yang tak lagi hampa.
fajar menyentuh sanubari membelai asa
mentari tersenyyum ramah menggoda
merayap ratap di antara rasa  yang bersahaja

aku menari di antara embun yang lembut membasuh pagi
bersama burung yang sambut sang hari
dalam hati yang merindu sepi
dan kini sepi dan sunyi

hari yang yang tergilas waktu
tak jua bawaku menepi dari rasa yang beku
tentang kamu yang membuatku rindu
dia antara yang tak ingin aku tau tapi tetap membatu

ketika asa yang ku rajut kini tak lagi berarti
mentaripun enggan menyapa hari
dan kini terselip di ketiak cakrawala
membawa senja yang dingin membara

                                                          omieng



Mentari yang kemari




Masa lalu seakan di bawa paksa di pangkuanku
Aku seakan di paksa lari dari masa kini
Terdampar di masa lalu
Terhenyak dalam diam
Setiap tarikan nafas berarti satu kenangan yang tak lekang oleh waktu
Yang bernama masa lalu
Dawai yang bersiul
Bak tali yang mengikatku di tiang kenangan
Terlelap juga aku..aku bermimpi dengan mata terbuka
Tapi tak ku lihat mata
Hanya aku hidup lagi dimasa yang tak lagi ada
Terjebak dalam labirin yang semakin dalam menjebakku.
Hingga kapan nanti..
Masa lalu menganti  masa kiniku
Sejenak memang tapi cukup merapas rasa di gudang hati
Dan aku terdampar dalam diam
omieng